Sabtu, 14 Januari 2012

Thankyou All :')


Terimakasih Allah, terimakasih Ibu, Ayah dan semua orang yang selalu dan tak pernah lelah memberiku semangat disaat aku terjatuh, letih dan jenuh akan rutinitas wajib yang harus aku kerjakan sebagai pelajar. Sekarang aku kelas 2 SMA dan selesai menjalani semester pertama dengan hasil yang sangat memuaskan bagiku. walaupun pada semster ini peringkatku turun, ah tapi gapapa kok :) karena bagiku yang paling penting itu bukan peringkatnya, tapi ilmu yang telah aku dapatkan dalam perjalanan tersebut.
Jadi dapatnya juara umum ketiga, juara kelas kedua. Alhamdulillah :)

Percakapan Putri dan Burung Kecil

Putri duduk termangu di bangku taman kota, menanti dalam diam, akankah hujan menampakkan kelelahan.

Ah… Hujan memang selalu menjadi sesuatu yang indah dimataku. Titik-titik air yang tercurah dari langit menimpa ranting-ranting pohon, membelai daun hijau, membasahi kelopak bunga yang malu-malu merekah. Sejuk terasa menggelitik hatiku senja ini….
Tanpa sadar Putri pun berbisik kepada burung kecil yang hinggap dengan beraninya di bahu Putri.
“Hai teman kecil, tolong bisikkan padaku sesuatu yang lebih indah saat jatuh selain titik-titik hujan?”
“Sesuatu yang lebih indah saat jatuh selain titik hujan adalah tetesan airmata kebanggaan sepasang orangtua saat putri kecilnya menjadi seorang wanita tangguh.”
Putri tersentak, mengangguk dengan senyum mengiyakan ucapan burung kecil teman barunya.
“Apakah hanya itu yang lebih indah saat jatuh selain titik hujan, wahai teman kecilku?”
“Masih ada lagi Putri. Sesuatu yang lebih indah saat jatuh selain titik hujan adalah butiran peluh dari kening seorang bunda yang berjuang melahirkan sebuah kehidupan di muka bumi ini.”
“Ah… Betul sekali yang kau katakan teman kecilku. Apakah ada lagi yang lebih indah saat jatuh selain titik hujan?”
Putri menelengkan kepalanya, memandang burung kecil temannya, menanti akankah ada jawaban yang mencengangkan hati.
“Ada Putri, sesuatu yang lebih indah saat jatuh selain titik hujan adalah bulu mata yang jatuh, tanda ada seseorang merindukanmu. Sebab adakah yang lebih indah dari perasaan disayangi dan dirindukan?”

Putri tergelak kecil, betapa luar biasanya pengalaman duduk di bangku taman kota, menanti hujan menampakkan kelelahan senja ini.